Selasa, 22 November 2016

Sistem Manajem Informasi

Nama        : ARYTUA HERDANU LUMBAN TOBING
NPM          : 31115026
Kelas         : 2db01

“Paper mengenai artikel pada perusahaan BLUE BIRD GROUP”


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BLUE BIRD GROUP

Blue Bird Group merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi berkualitas di Indonesia khusunya di Jakarta, didirikan pada tahun 1972 berawal hanya dengan 25 taksi dan hingga kini telah mencapai sekitar 17.000 armada. Blue Bird melayani lebih dari tiga juta penumpang per bulan di seluruh negeriBagian dari kesuksesan Blue Bird Group adalah kemampuan dalam mempertahankan standar kualitas yang tinggi dan pelayanan yang memuaskan selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya mendapatkan reputasi sebagai mitra transportasi yang paling dapat diandalkan. Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird Group saat ini tidak luput dari perbaikan sistem informasi manajemen Blue Bird dengan memanfaatkan teknologi terbaru guna meningkatkan kualitas dan pelayanannya terhadap pelanggan, hal ini menjadikan jasa taksi Blue Bird lebih unggul dibandingkan jasa taksi lainnya. 
Pada awal kemunculannya sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya dan jejak langkah Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini, Blue Bird sudah menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS ini juga digunakan sebagai sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan call center. Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang sudah umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan dan konsumen tidak perlu merasa terganggu dengansuara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.
Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplementasikan solusi Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP Netweaver BI), yang merupakan solusi pengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, profesional TI dan manajemen senior. Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources Planning), merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu perencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. Blue Bird Group mengimplementasikan SAP NNetweaver BI untuk modul-modul financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitabillity Analysis (CO PA), Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan.
Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil di layarnya. MDT juga merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data computer, sehingga tidak ada istilah pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Saat ini sudah 50% lebih mobil-mobil Blue Bird dilengkapi dengan teknologi GPS yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat terlacak dimanapun posisinya.
Blue Bird juga menggunakan Sistem Database Pelanggan dimana sistem pemesanan taksi Blue Bird via telepon. Pada saat customer melakukan pemesanan taksi untuk pertama kalinya, operator blue bird akan langsung memasukkan data-data customer tersebut, mulai dari nama, nomor telepon, dan alamat si customer. Kemudian saat customer tersebut melakukan pemesanan untuk kedua kalinya, operator Blue Bird akan langsung mengkonfirmasinama, alamat, nomor telepon customer yang menelepon pada saat itu. Baru-baru ini, Blue Bird meluncurkan lagi salah satu layanan pelanggannya yaitu layanan baru SMS Taxi: Order Taksi via SMS. Dengan layanan ini, pelanggan cukup mengirimkan SMS ke nomor 1234 untuk melakukan order taksi.Pelayanan ini merupakan sebuah langkah strategis yang diambil oleh Blue Bird untuk menjaring pelanggannya. Selain meluncurkan fasilitas yang memudahkan pelanggannya dalam melakukan order melalui sms, Blue Bird juga memberikan fasilitas yang memudahkan para pelanggannya dalam hal pembayaran. Kini para pelanggan Blue Bird tidak lagi diharuskan membayar jasa taksi Blue Bird dengan uang tunai, karena saat ini terdapat fasilitas taksi voucher yang dapat digunakan untuk membayar jasa taksi Blue Bird sebagai pengganti uang tunai.

Dari penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen informasi yang dikelola oleh Blue Bird Group sangat baik yang dapat dilihat dari kepercayaan pelanggannya dalam menggunakan armada transportasi mereka yang semakin tahun semakin bertambah dan berkembang. Kepercayaan ini tidak timbul sendirinya, akan tetapi Blue Bird Group terus melakukan perbaikan  dan perkembangan dari segi sistem informasi manajemen, operasional, pelayanan maupun dari segi teknelogi sebagai pendukung utamanya. Penerapan teknologi yang mereka lakukan membuat Blue Bird menjadi market leader perusahaan taksi di Indonesia. Banyak manfaat yang diperoleh dalam penggunaan sistem informasi manajemen terutama dalam penggunaan tekneloginya seperti : 
1.    mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya
2.    mempermudah order konsumen sehingga mengurangi antrean pemesanan sehingga pelayanan lebih cepat.
3.    Meningkatkan integrasi dan akurasi data melalui solusi MySAP Business Suite
4.    penumpang merasa lebih aman dan terlindungi karena Blue Bird menggunakan GPS
5.    Taksi voucher memberikan keefektifan dalam penggunaan uang tunai dan juga untuk menghemat waktu yang berharga pada saat masuk dan keluar kendaraan

Tantangan yang dihadapi Blue Bird Group dalam mengembangkan sistem informasi manajemen nya adalah :
1.    Mahalnya harga GPS, sehingga Blue Bird masih menyediakan 50% lebih taksi yang menggunakan GPS.
2.    Dalam pengoperasian sistem manajemen ini, dibutuhkan jaringan operator yang baik
3.    membutuhkan koneksi internet karena menggunakan bantuan sinyal satelit
4.    dibutuhkan tenaga kerja yang mampu mengoperasikan GPS,  komputer, serta software serta yang paling penting adalah pengemudi yang baik dan jujur.
5.    Dibutuhkan perawatan untuk teknologi yang digunakan

Blue Bird Group juga memiliki resiko yang dihadapi saat mengelola sistem informasi manajemen seperti dibawah ini :
1.    GPS juga memiliki sisi negatif yaitu, penggunaan GPS yang terlalu sering/terus menerus memiliki resiko menderita masalah dengan daya ingat dan orientasi ruang.
2.    Menimbulkan biaya-biaya seperti : biaya perawatan teknelogi, biaya mentraining tenaga kerja, biaya membeli GPS, dll. 


Refrensi :
http://novivpt.blogspot.co.id/2015/03/sistem-informasi-manajemen-blue-bird.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar