Nama : ARYTUA HERDANU LUMBAN TOBING
NPM : 31115026
Kelas : 2db01
“Paper
mengenai artikel pada perusahaan BLUE BIRD GROUP”
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BLUE BIRD GROUP
Blue Bird Group
merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi berkualitas di Indonesia
khusunya di Jakarta, didirikan pada tahun 1972 berawal hanya dengan 25 taksi
dan hingga kini telah mencapai sekitar 17.000 armada. Blue Bird melayani lebih
dari tiga juta penumpang per bulan di seluruh negeri. Bagian dari kesuksesan Blue Bird Group adalah kemampuan dalam
mempertahankan standar kualitas yang tinggi dan pelayanan yang memuaskan selama
bertahun-tahun. Hingga akhirnya mendapatkan reputasi sebagai mitra transportasi
yang paling dapat diandalkan. Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird Group saat
ini tidak luput dari perbaikan sistem informasi manajemen Blue Bird dengan
memanfaatkan teknologi terbaru guna meningkatkan kualitas dan pelayanannya
terhadap pelanggan, hal ini menjadikan jasa taksi Blue Bird lebih unggul
dibandingkan jasa taksi lainnya.
Pada awal kemunculannya sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kali di
Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan argometer yang ketat untuk
armada-armadanya dan jejak langkah Blue Bird ini
diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang beroperasi di Indonesia. Sekitar
beberapa tahun terakhir ini, Blue Bird sudah menggunakan teknologi GPS (Global
Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armada-armadanya,
GPS ini juga digunakan sebagai sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan
call center. Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada
komunikasi suara yang sudah umum digunakan oleh operator-operator taksi,
teknologi GPS ini mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen dan
armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih
cepat dan mengurangi antrean pemesanan dan konsumen tidak perlu merasa terganggu dengansuara dari radio komunikasi
ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.
Perusahaan
transportasi Blue Bird berhasil mengimplementasikan solusi Business Intelligent
(BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP Netweaver BI), yang
merupakan solusi pengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan
keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran
lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna,
profesional TI dan manajemen senior. Aplikasi Business Intelligent
diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan
menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis
secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software ERP
(Enterprise Resources Planning), merupakan tools IT dan manajemen dalam
membantu perencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan,
serta merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi
dalam menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. Blue
Bird Group mengimplementasikan SAP NNetweaver BI untuk modul-modul financial
Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitabillity Analysis (CO PA), Plant
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter
System” dari legacy VB sistem perusahaan.
Blue Bird Group
merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument
pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang
terkait dengan pengemudi akan tampil di layarnya. MDT juga merupakan alat
penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data
computer, sehingga tidak ada istilah pengemudi berebut order atau spekulasi
posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Saat ini sudah 50%
lebih mobil-mobil Blue Bird dilengkapi dengan teknologi GPS yang dapat memantau
keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat terlacak dimanapun
posisinya.
Blue Bird juga menggunakan Sistem Database Pelanggan dimana sistem pemesanan taksi Blue Bird via telepon. Pada saat customer melakukan
pemesanan taksi untuk pertama kalinya, operator blue bird akan langsung
memasukkan data-data customer tersebut, mulai dari nama, nomor telepon, dan
alamat si customer. Kemudian saat customer tersebut melakukan pemesanan
untuk kedua kalinya, operator Blue Bird akan langsung mengkonfirmasinama, alamat, nomor
telepon customer yang menelepon pada saat itu. Baru-baru ini, Blue Bird meluncurkan lagi salah satu layanan pelanggannya yaitu layanan baru SMS Taxi: Order Taksi via SMS. Dengan layanan ini, pelanggan
cukup mengirimkan SMS ke nomor 1234 untuk melakukan order taksi.Pelayanan ini
merupakan sebuah langkah strategis yang diambil oleh Blue Bird untuk menjaring
pelanggannya. Selain meluncurkan fasilitas yang memudahkan pelanggannya
dalam melakukan order melalui sms, Blue Bird juga memberikan fasilitas yang
memudahkan para pelanggannya dalam hal pembayaran. Kini para pelanggan Blue
Bird tidak lagi diharuskan membayar jasa taksi Blue Bird dengan uang tunai, karena
saat ini terdapat fasilitas taksi voucher yang dapat digunakan untuk membayar
jasa taksi Blue Bird sebagai pengganti uang tunai.
Dari penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen informasi
yang dikelola oleh Blue Bird Group sangat baik yang dapat dilihat dari
kepercayaan pelanggannya dalam menggunakan armada transportasi mereka yang
semakin tahun semakin bertambah dan berkembang. Kepercayaan ini tidak timbul
sendirinya, akan tetapi Blue Bird Group terus melakukan perbaikan dan
perkembangan dari segi sistem informasi manajemen, operasional, pelayanan
maupun dari segi teknelogi sebagai pendukung utamanya. Penerapan teknologi yang
mereka lakukan membuat Blue Bird menjadi market leader perusahaan taksi di
Indonesia. Banyak manfaat yang diperoleh dalam penggunaan sistem informasi
manajemen terutama dalam penggunaan tekneloginya seperti :
1. mempermudah
operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat
menjangkaunya
2. mempermudah order
konsumen sehingga mengurangi antrean pemesanan sehingga pelayanan lebih cepat.
3. Meningkatkan integrasi dan akurasi data melalui solusi MySAP Business Suite
4. penumpang
merasa lebih aman dan terlindungi karena Blue Bird menggunakan GPS
5. Taksi voucher
memberikan keefektifan dalam penggunaan
uang tunai dan juga untuk menghemat waktu yang berharga pada saat masuk dan
keluar kendaraan
Tantangan yang dihadapi Blue Bird Group dalam mengembangkan sistem
informasi manajemen nya adalah :
1. Mahalnya harga
GPS, sehingga Blue Bird masih menyediakan 50% lebih taksi yang menggunakan GPS.
2. Dalam
pengoperasian sistem manajemen ini, dibutuhkan jaringan operator yang baik
3. membutuhkan
koneksi internet karena menggunakan bantuan sinyal satelit
4. dibutuhkan
tenaga kerja yang mampu mengoperasikan GPS, komputer, serta software
serta yang paling penting adalah pengemudi yang baik dan jujur.
5. Dibutuhkan
perawatan untuk teknologi yang digunakan
Blue Bird Group juga memiliki resiko yang dihadapi saat mengelola sistem
informasi manajemen seperti dibawah ini :
1. GPS juga
memiliki sisi negatif yaitu, penggunaan GPS yang terlalu sering/terus menerus
memiliki resiko menderita masalah dengan daya ingat dan orientasi ruang.
2. Menimbulkan
biaya-biaya seperti : biaya perawatan teknelogi, biaya mentraining tenaga kerja,
biaya membeli GPS, dll.
Refrensi :
http://novivpt.blogspot.co.id/2015/03/sistem-informasi-manajemen-blue-bird.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar